Wednesday, June 17, 2020
Selamat Datang Ramadhan
Thursday, October 18, 2018
PILIHAN
By Mulya Indra feat Lilis
Sriyem bingung harus memilih yang mana, sementara Simbok kian memaksanya untuk segera memilih pinangan siapa yang diterima.
Tarjo, yang setara derajatnya dengannya, tapi memiliki ketampanan Arjuna atau Rojak dengan kekayaannya setara dengan Rizal Bakrie di kampungnya, tapi dengan tampang yang tak sedap dipandang.
Sriyem menyerah dan terduduk di pinggir amben, dikeluarkan foto kucel dari bawah bantalnya. Tubuh kekar dan kulit hitam manis itu memeluknya erat dari belakang.
"Kenapa bukan kau yang melamarku??" rintihnya seraya membanting foto Sriyem dan Ponirah lalu dirobeknya dan diremasnya foto Ponirah.
"Penghianat" desisnya
...
Ponirah menghempaskan tas dan bawaannya ke dipan reot yang tak berkasur . Kamarnya masih sama seperti 6 tahun yang lalu. Lemari pakaian yang pecah kacanya. Dinding geribik yang sudah bubukan. Sisir rambut yang ia selipkan di geribik dekat lemari, poster bintang film, artis dangdut semua masih ada. Nyaris tak ada perubahan.
Perlahan dibukanya lemari plastik di sudut ruang. Sebuah album foto, dua gadis kecil bergandengan tangan dengan senyum ceria.
Sriyem, bisiknya perlahan, maafkan Aku.
Wajah gadis kecil, adik kelasnya itu terlihat begitu lemah dan tak berdaya.
Dia selalu lari padanya bila ada yang menggangunya. Tubuhnya yang lebih besar dari gadis lainnya membuat teman temannya takut padanya. Mereka berdua bak perangko dan amplop, nempel terus.
Bahkan ketika dia memutuskan untuk menjadi TKI ke Taiwan Sriyem juga ikut terbang menyusul. Walaupun berbeda majikan, mereka selalu menghabiskan liburan bersama.
"Nduk, makan dulu" suara siMbok membuyarkan lamunannya. Mbok bawakan makanan kesukaanmu" tambahnya lagi.
"Aku sudah makan di warung lek Sarman" tolaknya. "Kangen masakan Indo mbok" jelasnya lagi.
"Nduk, opo koe yakin arep mbalek neh nang Taiwan?" Simbok mendekat,
lalu duduk di ujung amben.
"Iya mbok" jawabnya singkat. Tangannya meraih bungkusan coklat.
"Ini bagikan buat anak anak tetangga ya Mbok" lanjutnya sembari mengulurkan sebungkus coklat.
"Aku mau mandi" Dia tinggalkan siMbok , lalu menuju kamar mandi di belakang dapur.
Ah rumah yang lengang. Adiknya sudah 2 tahun di Taiwan, menyusulnya jadi TKI juga.
"Daripada Aku ribut terus dengan bajingan itu karuan aku kerja nang Taiwan mbak" terangnya
Sejak bapak meñinggal, si mbok sudah menikah lagi dan tinggal dengan suami barunya.Lelaki yang merusak masa depannya . Lelaki yg sudah menghabiskan uang kirimannya untuk memperbaiki rumah. Lelaki yang tak ingin dia lihat lagi.
...
Kantor kelurahan sepi pagi ini sehingga urusan surat menyurat bisa selesai sesuai dengan rencananya. Sebelum berangkat ke Bandara dia akan mengunjungi Sriyem. Dia ingin meminta maaf. Keputusannya untuk menerima pinangan Parmin sudah bulat.
...
"Yu, kok bengong aja?" Suara Tantri membuyarkan lamunan Sriyem
"Sudah lo, lupakan saja yu Pon. Dia memang penghianat" dengus Tantri. tangannya terkepal.
"Tapi aku belum bisa melupakan Kang Parmin" isaknya.
Teganya Yu Pon menggoda Kang Parmin. Sampai hari ini dia masih belum bisa mengerti mengapa Kang Parmin memutuskan menikah dengan yu Pon bukan dengannya, kekasihnya.
Padahal saat dia akan pulang ke Indo karena desakan bapaknya yang ingin menikahkannya dia sudah meminta tolong yu Pon untuk menjelaskan pada Kang Parmin bahwa dia tidak akan menuruti keinginan ayahnya. Dia akan menunggu Kang Parmin dan menikah dengannya. Tapi mimpinya buyar.
Matanya kembali merebak.
"Wes tho Yu" suara Tantri kembali mengagetkannya.
Sriyem menghela napas perlahan. Aku sudah memilih.
#MakMoodmenulis
#Tantanganmenulismakmood9
#ceritaku
#ceritakita